Tangsel – Mahasiswa, dosen dari University of Applied Sciences and Arts Nortwestern Switzerland (FHNW), serta tenant inkubator dan pebisnis pemula mengikuti Seminar on Technopreneurship yang digelar Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong, Selasa (11/5/2017).
Seminar tersebut sekaligus menjadi ajang untuk saling bertukar pengalaman kedua negara (Indonesia-Swiss) tentang budaya bisnis serta bertukar informasi dan praktik terbaik soal wirausaha baru berbasis teknologi, khususnya di kalangan mahasiswa dan memperluas jejaring kerja sama, antara Puspiptek, FHNW, dan pelaku bisnis. Melalui program “Explore Asean”, FHNW mengaku tertarik dengan teknologi wirausaha yang dikembangkan di Indonesia.
Kepala Puspiptek Sri Setiawati mengaku, kegiatan tersebut sejalan dengan arah fungsi Puspiptek. Dimana, Puspiptek tidak hanya didorong pada aspek penelitian dan pengembangan teknologi, namun pada proses hilirirasi dan komersialisasi teknologi yang dapat memberikan manfaat langsung bagi pertumbuhan ekonomi.
“Salah satu aktivitas Puspiptek dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia yakni dengan menumbuhkan jiwa wirausaha baru berbasis teknologi dan penumbuhan budaya technopreneurship melalui inkubasi bisnis dan teknologi,” terang Sri.
Kegiatan tersebut turut melibatkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ini dan diikuti oleh perguruan tinggi yang ada di sekitar kawasan Puspiptek, diantaranya Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Bina Nusantara (Binus), Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Swiss German University (SGU), Universitas Pamulang, dan Institut Teknologi Indonesia.(Nda)
