Pandeglang – Kelangkaan garam di Kabupaten Pandeglang berimbas kepada produktifitas olahan ikan asin. Sejumlah nelayan di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang harus mengurangi pasokan garam sebagai bahan utamanya membuat olahan ikan asin.
Edi salah seorang nelayan asal Panimbang mengaku kesulitan untuk mendapatkan garam, padahal nelayan sangat memerlukan Garam untuk proses penggaraman ikan, untuk dijadikan ikan asin. Selain langka, garam pun mengalami kenaikan, seperti garam kristal yang biasa dirinya pakai untuk mengolah ikan asin mencapai Rp. 145.000 per 25 kilogram.
“Tadinya hanya Rp 35.000 per 25 Kilogramnya, kita sekarang ini kewalahan dengan kelangkaan garam, kalaupun ada garam jenis kristal yang husus buat pengolahan ikan sangatlah mahal kenaikannya sampai dua kali lipat,” katanya, Minggu (30/7/2017).
Menurut Edi, Kenaikan garam sangat berpengaruh pada pendapatan para nelayan. Pasalnya, harga garam yang melambung tinggi dan penjualan ikan asin yang tidak bisa dinaikan.
“Kami tidak bisa menikan harga ikan asin sampai dua kali lipat, sehingga kalau dihitung-hitung jelas nelayan dan pengepul ikan merugi,” paparnya
Edi berharap Pemerintah segera menangani persoalan kelangkaan garam, karena akan berpengaruh buruk pada kelangsungan hidup para nelayan yang bergantung dari garam.
“Mudah-mudahan Pemerintah bisa segera menangani persoalan garam agar harganya bisa kembali normal,” harapnya.(Zie)