Petani Palawija di Pandeglang Keluhkan Rendahnya Harga Beli Tengkulak

Date:

Pandeglang – Petani palawija di Desa Nanggala, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang mengeluh rendahnya harga beli tengkulak. Padahal saat ini, harga pupuk terbilang mahal mencapai Rp500 ribu per kilogram (kg).

BACA JUGA: Petani di Bojong Pandeglang Butuh Akses Jalan Memadai Menuju Persawahan

Meski harga beli rendah, para petani mau tidak mau menjual hasil taninya kepada tengkulak karena kesulitan dalam memasarkan. Kondisi ini diakui bisa membuat petani merugi.

“Harga sayuran tidak stabil. Timun Rp700 per kg dan Terong Rp1.000 per kg. Padahal harga pupuk mahal, tapi terpaksa jual ke tengkulak karena tidak ada akses lagi,” kata Samra salah satu petani saat ditemui, Rabu (22/11/2017).

Menanggapi hal itu, mahasiswa UNMA Banten Dede Parman berharap, pemerintah daerah mencari solusi atas persoalan yang dihadapi petani. Apalagi, selama ini Pemkab Pandeglang kerap kali menggadanga-gadang sayuran sebagai produk unggulan daerah.

BACA JUGA: Bupati Irna: Pasar Tani Bisa Putus Mata Rantai Penjualan

“Pasar tani yang diharapkan menjadi tempat petani bisa menjual langsung hasil panennya justru hanya jadi seremonial saja. Jadi butuh program yang konkret dari pemerintah mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi petani,” sebut Dede.(Nda)

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Setelah Sebatik Merambah Pasar Taiwan hingga Belanda, Kini Giliran Sepatu Lokal ‘Dorks’ Diekspor ke Senegal

Berita Tangerang - Sepatu-sepatu lokal di Kabupaten Tangerang yang...

Kata Pejabat Kemenko Perekonomian dan Bank Indonesia soal Inflasi dan Digitalisasi di Banten

Berita Banten - Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID...

Emang Boleh Ada Bolen Selegit ‘Ovenin’ Buatan Sri?

Berita Tangerang - Sri Yuningsih memberikan garansi tentang keunggulan...

bank bjb Kembali Dipercaya Jadi Penempatan RKUD Kota Tangsel

Berita Tangsel - bank bjb kembali dipercaya sebagai tempat...