Banten Hits – Sejumlah proyek-proyek besar di Kabupaten Pandeglang, diduga dikendalikan seseorang dengan sebutan Mr. Matrik. Selain mengatur proyek, yang bersangkutan juga disebut bisa menentukan proyek-proyek apa saja yang harus dianggarkan di wilayah Kabupaten Pandeglang.
BACA JUGA: Mr. Matrik Diduga Kendalikan Proyek-proyek di Pandeglang
Meski sudah ramai dibicarakan, namun publik masih bertanya tanya terkait sosok Mr. Matrik. Beragam spekulasi kemudian muncul, di antaranya Mr. Matrik merupakan nama orang, jika Matrik dibaca terbalik. Sosok tersebut merupakan orang dekat kekuasaan di Kabupaten Pandeglag saat ini.
“Seolah semuanya enggan mengungkap siapa sebenarnya Mr. Matrik tersebut. Padahal, jika kita kaji secara bahasa sudah jelas bahwa Mr. Matrik yang dimaksud merujuk pada sosok seorang laki-laki. Namun, menurut Wakil Bupati (Tanto Warsono Arban) Mr. Matrik itu perhitungan, dan pernyataan itu membuat kami tambah bingung,” kata aktivis Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba) Pandeglang Entis Sutisna kepada Banten Hits, Sabtu (14/5/2016).
Pernyataan Tanto Warsono Arban yang menyebut Mr.Matrik dimaksudkan untuk kata perhitungan, kata Entis, telah membantahkan pernyataan Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan (DKTRK) Anwari Husnira yang tidak pernah menyebutkan Mr. Matrik.
“Jika memang Pak Anwari selaku Kepala Dinas di kabupaten Pandeglang tidak pernah mengatakan terkait Mr. Matrik, kenapa harus ada klarifikasi ke Wakil Bupati bahwa Mr. Matrik yang dimaksud adalah perhitungan,” kata Entis.
Entis juga menyayangkan statement Muhlas yang mengatakan postingannya di Facebook beberapa waktu lalu hanya sekadar celotehan biasa.
BACA JUGA: Soal Mr Matrik yang Diduga Pengendali Proyek di Pandeglang, Muhlas: Itu Celotehan Aja
“Apa yang menjadi dasar postingan bapak Muhlas sehingga muncul nama Mr. Matrik dan nama dua kepala dinas? Apalagi setelah melihat beberapa komentar di postingan tersebut memperlihatkan bahwa Mr. Matrik yang dimaksud jelas merujuk pada seseorang,” tandasnya.
“Untuk itu, kami meminta kepada Bupati Pandeglang untuk segera menyikapi hal demikian secara serius dan duduk bareng bersama Gemasaba, mulai dari SKPD yang bersangkutan, anggota dewan Muhlas Halim beserta bupati untuk membahas hal tersebut,” sambungnya.(Rus)
