Banten Hits – Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Banten memusnahkan 1,9 ton daging celeng, Rabu (3/8/2016). Daging celeng yang dimusnahkan dengan cara dibakar tersebut merupakan hasil sitaan dari sebuah truk di jalan Tol Tangerang-Merak, tepatnya di KM 65, 1 Mei 2016 lalu.
Kepala BKP Kelas II Banten, Bambang Haryanto mengungkapkan, daging celeng tersebut akan didistribusikan ke Jakarta menggunakan truk fuso asal Jambi BK 9580 CN.
“Saat diperiksa petugas, sopir truk Susanto (37) tidak bisa menunjukan dokumen lengkap dan tidak dilaporkan ke petugas karantina, sehingga berisiko menyebarkan penyakit,” kata Bambang kepada awak media.
Daging celeng yang sudah dikemas dalam ratusan karung tersebut merupakan bahan dasar untuk membuat bakso. Saat ini petugas, masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang berhasil melarikan diri saat proses penangkapan.
Selain memusnahkan daging celeng, BKP juga memusnahkan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) berupa gulma golongan 1 sebanyak 5 ton dari hasil sortasi atau pemisahan biji gandum impor asal Australia, milik 3 perusahaan yakni PT Pundi Kencana, PT Bungasari Flour Mills dan PT Nutrindo Bogarasa.
“Dari hasil uji laboratorium, gandum tersebut mengandung biji gulma jenis Asphodelus Fistulosus. Sesuai dengan Permen Nomor 51/2015 termasuk OPTK A1 Golongan II belum ada di Indonesia. Kalau tidak dicegah, ini akan berbahaya karena bisa berkembang biak seperti enceng gondok,” jelas Bambang.
Pemusnahan tersebut lanjut Bambang guna mencegah perkembangbiakan gulma karena berdampak pada perkembangbiakan tanaman jagung, tebu, tembakau, kubis dan tanaman lainnya.(Nda)
