Tangerang – Kemal Mustapa, salah seorang PNS di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menyampaikan surat terbuka ke Presiden Joko Widodo. Melalui surat yang juga diunggah di laman YouTube itu, Kemal menyampaikan sejumlah dugaan penyimpangan dalam kebijakan mutasi Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany.
Dalam video tersebut, Kemal menyebutkan mutasi pejabat di Tangsel terjadi banyak penyimpangan, salah satunya pengangkatan inspektur alias kepala inspektorat di Kota Tangsel, juga pengangkatan PNS yang merupakan terpidana kasus narkoba menjadi pejabat di sebuah dinas.
Tak hanya itu, dalam mutasi itu juga, Airin yang tak lain merupakan istri Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, terpidana kasus suap dan korupsi alat kesehatan, menempatkan PNS dengan gelar akademik sarjana ilmu sosial sebagai kepala bagian hukum. Kemudian ada juga insinyur yang ditempatkan di bagian pengelolaan keuangan.
BACA JUGA: Mutasi Pejabat di Tangsel, S.Sos Jadi Kabag Hukum Insinyur Jadi Pengelola Keuangan
Alih-alih melakukan evaluasi atau perbaikan terkait surat terbuka itu, Pemkot Tangsel malah meresponnya dengan sikap reaktif. Sejumlah pejabat di kota bermotto cerdas, modern, dan relijius ini mengancam akan mempolisikan Kemal yang dianggap telah mencemarkan nama baik.
BACA JUGA: Pemkot Tangsel Akan Laporkan PNS yang Ungkap Dugaan Penyimpangan Mutasi ke Polisi
Lalu apa reaksi Kemal terkait sikap institusinya yang akan melaporkan dirinya ke polisi?
“Salahnya di mana? Silakan saja dilaporkan! Apa yang membuat saya salah? Apakah saya korupsi? Maling uang negara?” terang Kemal dalam wawancara by phone dengan wartawan Banten Hits Darussalam Jagad Syahdana, Senin (13/3/2017) malam.
Kemal juga menegaskan, surat terbuka yang disampaikan dirinya ke Jokowi dan sejumlah lembaga negara lainnya di republik ini, seluruhnya berisi fakta.
“Saya hanya menyampaikan fakta,” tegas Kemal.
Kemal juga memastikan, dirinya siap memberikan salinan data pejabat di Kota Tangsel yang penempatannya diduga telah menyimpang kepada Banten Hits.
Di akhir video-nya pun, Kemal menyatakan kesiapannya memberikan keterangan dan data lebih lanjut terkait apa yang disampaikannya, jika Presiden Jokowi membutuhkannya.(Rus)