Pandeglang – Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) terus berusaha mewujudkan swasembada pangan. Salah satunya dengan mengajak masyarakat petani untuk memanfaatkan lahan tidur yang ada di Kabupaten Pandeglang.
Setelah 304 hektar lahan, kini 100 hektar lahan tidur di Desa Tanjungan, Kecamatan Cikeusik, dimanfaatkan untuk menanam jagung.
Koordinator Gempita Pandeglang Muhamad Hariyanto mengaku, tak mudah membangun kesadaran masyarakat untuk ikut mewujudkan swasembada pangan. Pasalnya, masih banyak kekhawatiran masyarakat jika hasil panennya kelak sulit terjual.
“Masyarakat petani adalah motornya swasembada pangan, Kami berharap, lahan tidur yang masih luas ini bisa dimanfaatkan,” kata Hariyanto saat berbincang dengan warga, Jumat (21/4/2017).
Meski demikian, Gempita terus berupaya untuk mendorong masyarakat dalam memanfaatkan lahan tidur. Apalagi saat ini, pemerintah memberikan perhatian besar demi terwujudnya swasembada pangan.
“Pemkab Pandeglang sangat merespon baik upaya-upaya yang kita lakukan untuk itu,” ucapnya.
Emon Ketua Poktan Sinar Mantiung mengaku senang dengan program tersebut. Apalgi digulirkan pula bantuan benih dan pupuk, termasuk kekhawatiran sulitnya menjual hasil panen.(Nda)
“Syukur kalau panennya nanti dibeli sama pemerintah, soalnya kami khawatir tidak ada yang beli,” ucapnya.(Nda)