Tangerang – Pemerintah melalui Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (Dit. PSPAM) mendukung upaya program penurunan Non Revenue Water (NRW) atau air tidak berekening pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Upaya tersebut guna meningkatkan kinerja PDAM untuk terus dapat menyediakan pelayanan air minum yang aman dan memenuhi prinsip Kualitas, Kuantitas, Kontinyuitas dan Keterjangakauan (4K).
Salah satu upaya tersebut adalah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Korea melalui Korea International Coorperation Agency (KOICA) untuk program penurunan NRW pada PDAM berupa Pipe Assessment and Rehabilitation Technology for NRW Reducation Pilot Project.
PDAM sehat dengan tingkat ≤35% menjadi kriteria yang digunakan dalam pilot project tersebut. PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang direkomendasikan untuk menjadi lokasi kunjungan KOICA untuk melakukan survei persiapan Pipe Assessment and Rehabilitation Technology for NRW Reducation Pilot Project.
Direktur Teknik PDAM TKR Ida Farida mengatakan, dengan kerja sama yang dijalin diharapkan, PDAM TKR dapat mendapat bantuan untuk penurunan NRW.
“Kita berharap, PDAM TKR mampu menurunkan tingkat NRW sehingga dapat meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan penyediaan air minum yang aman dengan terpenuhinya prinsip 4K,” terang Ida.
Untuk diketahui, PDAM TKR Kabupaten Tangerang merupakan salah satu PDAM yang memiliki rasio kinerja yang baik dan sehat berdasarkan penilaian BPPSPAM dan berdasarkan Kepmendagri Nomor 47 tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja PDAM dengan tingkat NRW ≤35%.
Non Revenue Water adalah selisih jumlah air yang masuk ke dalam sistem (suplai) dengan air yang tercetak di rekening. Non Revenue Water terbagi menjadi ndua yakni kehilangan air fisik dan kehilangan air komersial. Tak hanya dialami oleh PDAM, dampak merugikan dari Non Revenue Water juga terhadap masyarakat umum baik secara langsung dan tidak. Salah satunya adalah berkurangnya volume air yang diterima pelanggan.(Nda)
