Pandeglang – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Pandeglang tengah mengkaji relokasi SDN Pandeglang 3 ke SMA YPP. Relokasi harus dilakukan jika pendopo bupati benar-benar diperluas.
Pasalnya, jarak antara SDN Pandeglang 3 dengan pendopo yang saling berdekatan. Sehingga dipastikan, jika proyek perluasan pendopo dilakukan, maka akan menggusur bangunan sekolah tersebut.
Namun, pilihan pilihan relokasi ke SMA YPP ditolak Kepala SDN Pandeglang 3, Ikeu Suhartika. Selain tidak representatif, sekolah milik swasta tersebut dinilai tidak memadai jika menjadi pilihan relokasi.
“Sekolah kami ada sekitar 500 siswa. Kalau direlokasi, harus tempat yang layak. Mulai dari kelas, laboratorium dan tempat bermain anak,” ujar Ikeu, Selasa (1/8/2017).
Ia mengaku tak habis fikir dengan rencana yang dianggap belum mempunyai solusi yang jelas. Apalagi, SDN Pandeglang 3 merupakan pilot project penerpan kurikulum 2013 di Pandeglang. Belum lagi kata Ikeu dengan berbagai prestasi yang sudah diraih.
“Iya, informasinya kan mau dipindahkan ke YPP. Tapi, lahan di sana kecil,” kata Ikeu.
Sepengetahuan dirinya, proyek perluasan pendopo akan menggusur lima ruangan, terdiri dari tiga ruang kelas, satu ruang kesenian, dan satu musala.
“Tiga ruang kelas itu ada 120 siswa, katanya mau dipisah jadi dua sekolaha,” ucapnya.
Namun, mantan Kepala SDN Kalanganyar 1 ini mengaku, belum mendapat keterangan pasti terkait wacana tersebut. Ikeu mengaku, belum ada pemberitahuan resmi dari Pemkab Pandeglang.
Justru sambung Ikeu, ia mengetahui wacana tersebut dari Dimyati Natakusumah yang tak lain suami Bupati Pandeglang, Irna Narulita. Dimyati menyampaikan langsung rencana tersebut pada 4 April 2017.
“Sekolah ini katanya mau direlokasi ke SMA YPP. Alasannya untuk perluasan pendopo bupati dan taman layak anak. Pak Dimyati yang datang lansung menyampaikan itu,” terang Ikeu.
Baru kemudian, sejumlah pejabat dari dinas terkait dan konsultan beberapa kali datang untuk melakukan pengukuran. Unjuk rasa akan dilakukan jika Pemkab Pandeglang bersikukuh merelokasi ke YPP.
“Kami akan unjuk rasa. Apalagi katanya dindik dan dewan juga tidak setujua,” tandasnya.(Nda)
