Tangsel – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Tangsel mengimbau kepada panitia kurban agar tidak menggunakan plastik hitam untuk membungkus daging kurban yang akan dibagikan kepada penerima.
Kepala DKPP Tangsel Nur Slamet menjelaskan, sesuai standar yang ditentukan BPOM, plastik hitam merupakan barang daur ulang yang mempunyai efek tidak baik bagi kesehatan manusia.
”Kita imbau masyarakat terutama panitia kurban untuk menggunakan plastik bening,” kata Nur, usai sosialisasi pemotongan hewan kurban, di Masjid Al Fath, BSD Serpong, Senin (7/8/2017).
Terkait dengan kesehatan hewan kurban, pihaknya akan bekerja sama dengan swasta dan menurunkan 54 dokter untuk memeriksa kondisi hewan kurban.
”Di satu kelurahan akan ada satu dokter untuk memeriksa hewan kurban,” ujarnya.
Pemeriksaan akan dilakukan dua tahap, yakni sebelum disembelih untuk memastikan kondisi fisik hewan dan setelah disembelih guna memastikan bahwa daging yang akan dikonsumsi aman dan tidak mengandung penyakit.
Anggota MUI Tangsel Hasan Mustopi mengatakan, ada 530 titik pemotongan hewan kurban yang juga turut diawasi MUI.
”Kita sudah utus anggota untuk mengawasi proses pemotongan hewan. Dari mulai pemilihan hewan, pemilihan panitia sampai nanti proses pembagian hewan ke rumah-rumah sekitar lokasi pemotongan,” jelasnya.
Hasan juga mengingatkan kepada panitia untuk memperhatikan hal-hal penting saat akan proses penyembelihan.
”Memotong hewan harus dengan pisau tajam, mengikat hewan juga menggunakan tali tambang goni. Sosialisasi semacam itu lah. Termasuk dalam mengawasi distribusi hewan yang akan disembelih,” terangnya.(Nda)
