Lebak – Rasa rindu dengan kampung halaman akan sangat dirasakan oleh para perantau yang tinggal dan menetap di sebuah daerah. Apalagi, jika di tahan rantau bertemu dengan orang-orang yang berasal dari satu daerah.
Jauh dari sanak famili, membuat perantau yang bertemu dengan orang-orang yang berasal dari satu daerah di tanah perantauan menjadi momen yang sangat indah. Tentu saja, akan serasa berada di kampung halaman dan bisa sedikit banyak mengobati kerinduan pada kampung halaman. Karena sudah lama tinggal di perantauan, tanah rantau pun seolah sudah menjadi rumah bagi mereka (perantau).
Ikatan Keluarga Koto Tangah (IKKT) merupakan sebuah wadah yang dibentuk oleh perantau asal Koto Tangah, salah satu kecamatan yang berada di Kota Padang, Sumatera Barat. Wadah yang dibentuk Selasa (22/8/2017) ini bertujuan untuk menjalin tali silaturahmi antar perantau asal Koto Tangah yang tinggal di Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
“Ini (IKKT) mulanya dari obrolan-obrolan santai saja saat kami bertemu. Wadah ini juga untuk memperkuat tali silaturahmi kami perantau asal Koto Tangah,” kata Yasril Chaniago.
Pria yang sudah tinggal selama 20 tahun lebih di Kabupaten Lebak ini mengaku, silaturahmi sesama perantau merupakan salah satu cara mengobati rasa kerinduan terhadap kampung halaman.
“Tentu harapan saya, IKKT jadi sarana pemersatu silaturahmi seluruh warga Koto Tangah, khususnya yang tinggal di Lebak dan Pandeglang. Saya harap jug semua warga Koto Tangah yang ada di Lebak-Pandeglang bisa bergabung agar bisa saling bersilaturahmi,” ujarnya.
Notaris di Lebak Jhon Heri Azmi dipercaya menjadi ketua IKKT Lebak-Pandeglang dan Herdi Thaher sebagai wakil ketua.
”Kita sepakat menunjuk Uda Jhon menjadi ketua. Sosok beliau kita nilai bisa mengayomi para perantau tanpa melihat latar belakang dan status sosial,” terang Yasril.(Nda)
