Pandeglang – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi unjuk rasa (unras) di depan pendopo bupati dan gedung DPRD Kabupaten Pandeglang, Kamis (7/9/2017).
Dalam orasinya, mahasiswa mengkritik pembelian 4 mobil dinas bagi pejabat instansi vertikal (Polres, Kejari, Kodim dan PN). Mereka menduga, pengadaan keempat kendaraan yang tergolong mewah tersebut sebagai upaya melemahkan penegakkan hukum di Kabupaten Pandeglang.
“Kami sangat menyesalkan pembelian kendaraan dinas tersebut, kami khawatir ini upaya untuk melemahkan penegakkan hukum di Pandeglang,” kata korlap aksi Muhammad Basyir.
BACA JUGA: Mobil Dinas Mewah untuk Pejabat Vertikal, Irna: Buang-buang Anggaran, Enggaklah
Mahasiswa juga menilai, kepemimpinan Irna Narulita-Tanto Warsono Arban sudah melenceng dari visi dan misinya yang digaungkan pada saat kampanye pilkada. Keduanya dianggap tak lagi mempunyai komitmen untuk memprioritaskan pendidikan, infrastruktur, dan kesehatan.
“Banyak hal yang seharusnya jadi prioritas Irna-Tanto ketimbang mobil dinas untuk pejabat,” ujarnya.
BACA JUGA: Pemkab Pandeglang Belanja Mobil Mewah untuk Lembaga Vertikal, Banggar: Wajar-wajar Saja
Ketua PMII Pandeglang Ajat Sudrajat menambahkan, Irna-Tanto gagal mensejahterahkan rakyat. Begitu juga anggota DPRD yang dinilai lemah menjalankan fungsi pengawasan.
“Kembalikan mobil rakyat, pejabat tidak boleh membebani rakyat. Tolak pinjam pakai mobil dinas dan kami minta Pemkab Pandeglang percepat pembangunan,” tegas Ajat.(Nda)