Cilegon – Maraknya ojek online di Kota Cilegon membuat gerah para pengemudi ojek pangkalan (opang). Keberadaan ojek online dianggap merugikan para opal karena berkurangnya penghasilan yang sehari-hari diraih.
Sebagai bentuk penolakan, para opang yang tergabung dalam Paguyuban Ojek Pangkalan se-Kota Cilegon memasang spanduk berisi peringatan yanga ditujukan kepada para pengemudi ojek online.
BACA JUGA: Pembatasan Ojek Online di Kota Serang Butuh Kajian Mendalam
“Peringatan, ojek online dilarang masuk di kawasan pangkalan ojek propelat,” begitu tulisan di salah satu spanduk yang terpantau Banten Hits, Rabu (4/10/2017).
“Kalau ada yang melintas kita usir!” ketus Imron salah seorang opang.
Imron mengatakan, spanduk tersebut dipasang sebagai tindak lanjut mediasi antara opang dengan Pemkot dan DPRD Cilegon yang hingga kini tidak jelas tindak lanjutnya.
Jika pemerintah daerah belum juga menindaklanjuti tuntutan para opang saat proses mediasi beberapa waktu lalu, maka para opang akan melakukan aksi sweeping terhadap ojek online.
“Kalau sampai HUT TNI selesai tuntutan kami tidak juga ditindaklanjuti, kami sudah sepakat akan melakukan aksi sweeping,” katanya.
“Penghasilan kita menurun drastis. Dari Rp100.000 sehari, sekarang cuma dapat Rp30.000, itu juga susah banget,” tandas Imron.(Nda)