Serang – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah berharap, kesehatan ibu dan bayi mendapat perhatian serius dari semua pihak. Pada tahun 2016, jumlah kematian ibu mencapai 59 orang dan kematian bayi sebanyak 190 orang.
Sementara, di tahun 2017 angka kematian ibu mencapai 39 kasus dan kematian bayi sebanyak 192 orang. Menurut Tatu, butuh kerja sama semua stakeholder untuk menekan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Serang.
BACA JUGA: Inovasi Pemkab Tangerang Menyelamatkan Ibu dan Bayi Diikutsertakan dalam UNPS Awards 2017
“Ini harus jadi keprihatinan kita bersama, semua harus bersinergi dan berkoordinasi dengan baik untuk mengurangi kematian ibu dan bayi,” kata Tatu saat pimpin Rakor Lintas Sektor Percepatan Penurunan AKI dan AKB di Pendopo Kabupaten Serang, Selasa (17/11/2017).
Saat ini, Pemkab Serang tengah melakukan upaya agar kasus kematian ibu dan bayi bisa ditekan. Dimulai dengan program peningkatan kompetensi tenaga kesehatan, pemenuhan sarana dan prasarana pelayanan maupun pemenuhan SDM kesehatan.
“Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir ke fasilitas pelayanan kesehatan yang kompeten,” terang Tatu.
BACA JUGA: Pria di Citra Raya Tangerang Tega Habisi Istri dan Dua Anaknya
“Sehingga dapat mencegah terjadinya keterlambatan dalam penanganan kegawat daruratan dan mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi,” tambahnya.
Lanjut Tatu, kematian ibu dan bayi dipengaruhi banyak faktor, seperti pelayanan kesehatan, perilaku lingkungan, geografi, sosial, budaya dan ekonomi.
“Saya berharap, Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) bisa ditingkatkan. Bidang kesehatan dilihat dari derajat kesehatan masyarakat yang indikatornya adalah Umur Harapan Hidup (UHH),” katanya.
Lebih jauh dirinya mengharapkan, rakor dapat meningkatkan komitmen dan peran aktif semua stakeholder sesuai tupoksi, sehingga upaya penyelamatan ibu dan bayi di Kabupaten Serang berjalan dengan baik.(Nda)
