Tangerang – Meskipun razia lampu isyarat seperti rotator, strobo dan sirine mulai dilakukan pihak kepolisian, ternyata masih banyak pengguna kendaraan yang memakai lampu-lampu tersebut, sehingga membuat sebagian masyarakat resah. Pasalnya, saat tengah berkendara, banyak masyarakat yang merasa haknya direbut oleh pemilik kendaraan pribadi berotator.
Seperti yang diungkapkan oleh Iwan Koswara (42), dirinya terganggu saat ada pengendara mobil pribadi yang menggunakan rotator. Pasalnya, dirinya secara otomatis memberi prioritas jalan kepada mobil tersebut.
“Ya terganggu ya, dia kan bukan ambulans ataupun mobil polisi. Menurut saya, rotator seharusnya digunakan hanya dalam keadaan darurat aja,” ujar warga Neglasari, Kota Tangerang itu, Sabtu (21/10/2017).
Dirinya mengungkapkan, penggunaan rotator pada kendaraan pribadi membuat dirinya tidak lagi respect saat mendengar rotator dari mobil ambulans, Polisi, dan mobil kedinasan lainnya.
“Yah karena banyaknya mobil pribadi yang pake rotator, saya jadi engga langsung minggir lagi kalau denger suara rotator, begitu liat ambulans atau polisi baru saya minggir,” kata Iwan.
Begitupun Riska Amira (25), mahasiswa salah satu universitas di Tangerang ini berharap, pihak berwenang dapat menertibkan penggunaan rotator untuk kendaraan pribadi.
“Ya ditertibkan aja ya kalau bisa, karena meresahkan, kasih juga efek jera agar engga arogan lagi sebagai sesama pengguna jalan,” ungkapnya kesal.
Selain rotator, dirinya juga mengeluhkan adanya lampu tembak pada kendaraan pribadi. Pasalnya, hal tersebut rentan menjadi penyebab kecelakaan bagi pengguna lainnya.
“Kalau bisa ditertibkan juga yang pake lampu tembak di motor atau mobil, karena kita sebagai pengguna jalan lainnya merasa berbahaya, karena kalau ada kendaraan di depan pake lampu kaya gitu kita jadi engga kelihatan jalan didepan,” tandasnya.(Zie)
