Tangerang – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang telah melaksanakan vaksinasi Difteri secara berkala di seluruh wilayah. Pemberikan vaksin merupakan upaya dalam mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan bakteri Corynebacterium diphteriae.
“Semoga langkah preventif dengan vaksinasi dan hidup sehat dapat membuat anak-anak Kota Tangerang terbebas dari virus difteri, (karena) mencegah lebih baik dari mengobati,” kata Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, di SDN Sudimara 4, Rabu (13/12/2017).
BACA JUGA: Wabah Difteri Menyerang Tangerang, 38 Pasien Dirawat di Rumah Sakit
Dilasir dari siaran pers Humas Pemkot Tangerang, sejak hari pertama pelaksanaan outbreak response immunization (ORI) Senin (11/12) lalu, dari target 618 ribu, tercatat sekitar 20 ribu anak di Kota Tangerang telah melakukan imunisasi.
“Terutama anak-anak SD-SMA agar bisa mengikuti program vaksinasi tersebut melalui sekolah, posyandu, puskesmas dan rumah sakit. Saya harap masyarakat responsif melaporkan jika ada yang terkena gejala difteri,” pinta wali kota.
Difteri yang disebabkan bakteri Corynebacterium diphtheriae sangat mudah menular melalui droplet (partikel air kecil yang dihasilkan ketika seseorang orang batuk atau bersin). Penularan tidak hanya dari penderita namun juga dari karier (pembawa) baik anak maupun dewasa yang tampak sehat kepada orang-orang di sekitarnya.
Gejala awal difteri mirip pilek. Munculnya gejala juga bertahap, dimulai demam ringan dan sakit tenggorokan. Kemudian menggigil, pembengkakan di leher dan hidung. Pada kasus yang sudah parah, terbentuk membran pseudo atau lapisan tebal di belakang tenggorokan yang mungkin meluas ke saluran napas sehingga menyebabkan sulit bernapas dan menelan. Bagian tubuh lain seperti hidung, laring, mata, vagina, dan kulit juga bisa terkena. Difteri memiliki masa inkubasi singkat yakni 2-5 hari dengan kisaran 1-10 hari.(Humas Pemkot Tangerang)
