Tangerang – Hasil penghitungan 16.540 Tempat Pemungutan Suara (TPS) berdasarkan Formulir C1 telah selesai. Berdasarkan real count KPU Banten, pasangan Wahidin Halim (WH)-Andika Hazrumy unggul tipis dari pasangan Rano-Karno Embay Mulya Syarief.
Pasangan WH-Andika yang diusung tujuh partai politik memperoleh 2.405.603 suara (50,93%). Sementara, pasangan Rano-Embay yang diusung tiga partai politik mendapat 2.317.866 suara (49,07%) atau selisih 87.737 suara.
BACA JUGA: Real Count KPU 100%, WH-Andika 50,93% Rano-Embay 49,07%
Kemenangan tipis pasangan WH-Andika ini cukup mengejutkan, mengingat sejumlah lembaga survei hingga sepekan sebelum pelaksanaan Pilgub Banten, 15 Februari 2017 selalu menempatkan pasangan Rano-Embay sebagai pasangan yang memiliki elektabilitas paling tinggi.
Sejumlah spekulasi penyebab kekalahan Rano-Embay kemudian muncul, salah satunya pasangan ini disebut telah digembosi dari dalam oleh tim di lingkaran utamanya.
“Ini jelas. Memang sistematis. Rano digembosi dari dalam dan dari luar,” kata Kholid Ismail, tokoh muda dari Tangerang Utara yang dikenal pengagum berat Bung Karno kepada Banten Hits, Selasa (21/2/2017).
Kholid menuturkan, analisanya itu didasarkan pada track record beberapa nama di lingkaran utama Rano Karno seperti Komarudin dan James Tangka yang dikenal sejak lama merupakan orang dekat Ratu Atut Chosiyah.
Dugaan Kholid tersebut memang linear dengan hasil perolehan pasangan Rano-Embay yang kalah telak di Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Padahal kawasan ini merupakan daerah pemilihan Komarudin, anggota DPRD Banten dari PDIP yang juga dikenal sebagai orang di lingkaran utama Rano-Embay.
BACA JUGA: Pemungutan Suara Ulang, WH-Andika Tetap Unggul di Teluknaga
Kholid juga menyesalkan soal pelaksanaan PSU di 15 TPS di Kecamatan Teluk Naga yang tetap digelar tanpa memberhentikan terlebih dahulu penyelenggara di 15 TPS tersebut.
“Semestinya penyelenggara, KPPS dan lainnya diberhentikan dulu. Mereka kan sudah diduga melakukan pelanggaran. Ganti dulu dengan penyelenggara yang baru. Setelah itu barulah digelar PSU,” terang pria yang juga aktivis lingkungan ini.
“Saya juga gak ngerti. Kok seolah semua dibiarkan begitu saja,” sambungnya.
Belum ada konfirmasi dari Komarudin dan James Tangka terkait dugaan penggembosan seperti spekulasi yang dilontarkan Kholid ini. Banten Hits masih mengupayakan untuk menghubungi keduanya.(Rus)