Jakarta – Tiga inovasi dalam bidang kesehatan, pertanian dan pemerintahan desa mengantarkan Kabupaten Lebak meraih penghargaan Innovative Government Award 2017. Lebak masuk ke dalam 10 daerah yang dinilai inovatif oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Alhamdulillah masuk 10 besar, kita targetkan tahun berikutnya jadi yang pertama,” kata Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, dalam keterangan tertulis, usai menerima penghargaan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (18/12/2017).
BACA JUGA: Mahasiswa Sebut Lebak Masih Terpuruk; Kado Pahit di Usia 189 Tahun
Penghargaan tersebut kata Iti merupakan bukti konkrit bahwa tata kelola pemerintahan Kabupaten Lebak sudah lebih baik. Penilaian dilihat dari kuantitas, kualitas, dan seberapa besar inovasi yang dilakukan dalam memberikan manfaat bagi masyarakat. Penilaian terhadap inovasi tersebut didasarkan pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Inovasi Daerah dan PP Nomor 38 Tahun 2017.
“Pemkab Lebak akan terus berupaya membangun hubungan tata kelola pemerintah pusat dan daerah yang lebih efektif, efesien taat hukum serta percepatan reformasi birokrasi,” jelasnya.
Kepala Bappeda Lebak, Virgodjanti menambahkan, capaian tersebut tentunya merupakan suatu hasil dari kerja keras yang telah dilakukan pemerintah kabupaten.
BACA JUGA: Diwarnai Dugaan Korupsi, ‘Lebak Sehat, Pintar dan Sejahtera’ Dinilai Gagal
Dalam bidang kesehatan, Pemkab Lebak terus meningkatkan upaya penyelamatan ibu dan bayi melalui inovasi UJAS (Undang Jemput Antar Selamat). Sementara, pada bidang pertanian melalui MTD (Mantri Tani Desa) berkaitan dengan peningkatan produktivitas pertanian dengan peran tenaga penyuluh pertanian desa. Sedangkan, pada bidang pemerintahan desa melalui NRPDes (Nomor Register Perangkat Desa) yakni memberikan nomor register pegawai kepada perangkat desa dalam rangka penataan perangkat desa.
“Ini capaian yang luar biasa, di bawah pimpinan Bupati Iti Octavia Jayabaya, Kabupaten Lebak mendapat segudang prestasi dan jadi contoh daerah lain,” katanya.(Nda)
