Bagi Anda yang tertarik dengan seni peran, tips dan pengalaman dari Kholidi Asadil Alam alias Odi, pemeran tokoh Azzam dalam film Ketika Cinta Bertasbih berikut ini, layak untuk disimak.
Pria kelahiran Pasuruan, Jawa Timur pada 30 Maret 1989 lalu ini, berbagi tips dan pengalamannya dalam rangkaian acara Kampung Budaya di Rumah Dunia, Serang, Banten.
Bagi Anda yang tertarik dengan seni peran, tips dan pengalaman dari Kholidi Asadil Alam alias Odi, pemeran tokoh Azzam dalam film Ketika Cinta Bertasbih berikut ini, layak untuk disimak.
Pria kelahiran Pasuruan, Jawa Timur pada 30 Maret 1989 lalu ini, berbagi tips dan pengalamannya dalam rangkaian acara Kampung Budaya di Rumah Dunia, Serang, Banten.
Tokoh Azzam dalam film Ketika Cinta Bertasbih adalah seorang mahasiswa program Sarjana di Universitas Al-Azhar Kairo yang menjalani kuliah sampai 9 tahun. Dia lebih dikenal sebagai penjual tempe, pembuat bakso dan tukang masak serba bisa, namun tak pernah kunjung lulus kuliah.
Sukses memerankan tokoh Azzam tersebut, lelaki dengan tinggi tubuh 185 cm ini hadir menjadi narasumber dalam diskusi tentang Film dan sastra dalam acara Rumah Budaya di Rumah Dunia Serang. Odi berbagi ilmu peran dan pengalamannya.
Panggilan Odi, sudah dikenal sejak kecil. Odi kecil memang sudah jatuh hati sama seni peran. Ketika itu dia memutuskan untuk bergabung dengan teater sekolah. Tinggal di Jakarta, Odi pernah bergabung dengan Teater Ciliwung dan Teater Populer Slamet Rahardjo.
Menurut Habiburrahman El Shirazy, yang juga hadir dalam acara di Rumah Dunia itu, sosok Cholidi dianggap dekat dengan karakter tokoh Azzam.
Kholidi mendapatkan informasi tentang audisi untuk tokoh Azzam dari seorang pelukis di Bulungan Jakarta. Kemudian dia terpilih di antara 7000 peserta audisi.
Bagi Odi, awalnya tidak ada keinginan untuk menjadi terkenal. Keinginan Odi lebih pada niat berbakti kepada orangtuanya serta keinginan menjadi generasi terbaik bangsa.
Berikut ini tips yang diberikan Odi bagi para penyuka seni peran: pelajari kesamaan kita dengan tokoh yang akan kita perankan. Sebagai contoh, Odi dan tokoh Azzam memiliki kesamaan yakni, sama-sama perantau, sama-sama orang Jawa dan hidup dalam keadaan prihatin.
Selanjutnya mencari kelebihan tokoh serta menyeburkan diri pada kebiasaan dan aktivitas tokoh yang akan diperankan agar dapat menduplikasi karakternya. Sebagai contoh, Odi mempelajari bagaimana membuat tempe dan bakso.
Terakhir Odi menyampaikan pendapat, film adalah media efektif untuk mempengaruhi masyarakat. Karena itu, sejatinya menjadi aktor tidak hanya sebagai ladang mata penceharian tetapi sebagai sarana untuk berda’wah..(Rus)