Pandeglang – Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa sunda Provinsi Banten menggelar workshop pengajaran Bahasa Sunda di Pendopo Bupati Pandeglang, Sabtu (28/1/2017).
Acara yang bertajuk “ngajarkeun bahasa sunda” bekerja sama dengan klinik bahasa yang dihadiri sejumlah seniman asal Jawa Barat. Workshop ini bertujuan untuk memperkokoh bahasa sunda di Banten agar tidak tersisih bahasa asing dan merawat warisan dari nenek moyang.
“Bahasa sunda iye eta warisan ti nenek moyang Banten kudu di pikahook jeung di pikayaah mun bahasa sunda iye kasingkirkeun ku bahasa asing (bahasa Sunda itu warisan dari nenek moyang Banten, yang perlu sayangi, kalau bahasa sunda tersingkirkan oleh bahasa asing),” kata Ketua MGMP Bahasa Sunda Banten Kelly Ardiana.
Ketua Klinik Bahasa Taufik Faturrohman mengatakan, bahasa dan budaya sunda perlu dikembangkan di lingkungan sekolah dasar sampai menengah atas agar para pelajar lebih menyayangi bahasa dan budaya sunda ketibang bahasa dan budaya asing.
“Dengan menggunakan bahasa sunda dalam kehidupan sehari-hari, tidak terpengaruhi bahasa dan budaya asing,” ujar Taufik.
Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan,bahasa sunda sangat penting untuk dikembangkan di tengah masyarakat, supaya tidak terkikiskan bahasa asing.
“Menurut saya budaya dan bahasa sunda sangatlah penting di kembangkan oleh masyarakat sunda, apalagi Banten yang kaya dengan seni, bahasa dan budaya,”tuturnya.(Ep)
 Bahasa sunda Provinsi Banten menggelar workshop pengajaran Bahasa Sunda ){kind=link}