Serang – Mengingatkan kepada pemerintah untuk menjaga kelestarian alam merupakan pesan penting yang disampaikan warga suku Baduy saat bertemu pemerintah daerah saat menggelar tradisi seba di eks pendopo lama yang kini menjadi museum nageri Banten, di Kota Serang, Sabtu (29/4/2017) malam.
Dihadapan ribuan warga Baduy, Pj Gubernur Banten Nata Irawan mengatakan, tradisi seba harus terus dilestarikan dan dijaga keberlangsungannya. Pasalnya, tak hanya mengandung nilai kebudayaan, ada pelajaran yang bisa dicontoh dari masyarakat Baduy yang hingga kini memegang teguh adat dan budayanya.
“Saya bangga dan terharu berada di tengah-tengah masyarakat yang masih kukuh dengan adat dan budayanya,” kata Nata.
Menurutnya, menjaga kelestarian alam yang selama ini dilakukan masyarakat Baduy seyogianya menjadi perhatian semua pihak. Hidup dengan kesederhanaan dengan keharmonisan di alam yang asri seyogianya menjadi pelajaran yang bisa dipetik.
“Hidup ramah dengan alam dan lingkungan menjadi pelajaran yang bisa kita ambil dari masyarakat Baduy. Mulai dari diri sendiri mencintai alam dengan tidak berlebihan mengeksploitasnya demi kepentingan sesaat,” pesan Nata
Nata mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin adat Baduy yang tak pernah bosan mengigatkan pemerintah dan masyarakat untuk menjaga lingkungan dan alam.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Banten Neng Nurcahyati dalam kesempatan yang sama mengatakan, usai seba di pendopo lama, seba Baduy akan berlanjut ke Kabupaten Serang menemui Bupati Ratu Tatu Chasanah
Pihaknya kata Neng berupaya melakukan yang terbaik agar seba tahun ini yang diikuti 1.658 warga Baduy berjalan lancar dan meriah.
“Mudah mudahan tahun berikutnya seba lebih meriah. Bukan hanya mengandung nilai budaya, seba juga menjadi daya tarik wisatawan,” ucapnya.
Turut hadir Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, Bupati Pandeglang Irna Narulita, Danrem 064/MY Kol. Czi Ito Hediarto, Kapolda banten Brigen Pol Listyo Sigit Prabowo, dan pejabat lainnya.(Nda)
