Pandeglang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang menutup wisata alam Kampung Domba Terpadu (KDT), di Kampung Cinyurup, Desa Juhut, Kecamatan Karang Tanjung.
Penutupan tersebut setelah adanya desakan dari Relawan Pencegah Maksiat (RPM) karena mensinyalir wisata yang pernah dikunjungi Bupati Irna Narulita itu menjadi tempat maksiat. Tak hanya diduga menjadi tempat maksiat, penutupan juga akibat dari pengelola yang belum mengantongi izin dari pemerintah setempat.
BACA JUGA: Diduga Jadi Tempat Maksiat, Wisata Kampung Domba Pandeglang Ditutup
Namun, langkah pemerintah kabupaten ini menuai kritik. Pengelola KDT, Muhammad Utin menganggap penutupan tersebut karena tidak tegasnya pemerintah dalam bersikap dan cenderung memihak salah satu pihak.
“Kita minta ketegasan pemerintah, jangan memihak kepada salah satu pihak tapi harus menaungi semua. Lihat dampaknya, puluhan orang terbantu dengan wisata ini, seharusnya ini juga yang difikirkan pemerinatah,” ujar Utin, kepada Banten Hits, Senin (10/4/2017).
Utin juga menyangkan lambannya proses penerbitan izin yang sudah ia urus sejak dua bulan lalu.
“Saya baru dari dinas terkait, katanya besok (hari ini-red) selesai,” ucapnya.
Terkait dugaan wisata yang dikelolanya dijadikan tempat maksiat oleh segelintir orang. Utin membantah keras. Hal ini kata dia tak mungkin terjadi, sebab ada 22 petugas keamanan yang bertugas mengawasi lokasi tersebut.
“Setiap hari mereka mengawasi tempat ini. Kami juga tekankan kepada mereka tidak melakukan hal-hal yang tidak semestinya karena ada sanksi tegas,” kata Utin.
Utin berharap, pemerintah khususnya tidak langsung mengambil langkah yang berdampak merugikan banyak orang dengan mempercayai isuyang yang belum pasti kebenarannya.(Nda)
