Rindu

Date:

Merindumu Seperti Pagi dalam temaram,
seperti Pagi dalam keheningan,
seperti Pagi dalam lelap karyawan, merindukan Matahari.

Seperti purnama, menikam siluet kisah silam.
Samar, perlahan pecah dalam gelap malam.
Seperti rindu, mengarah pada kekosongan.
Haruskah Aku melewatkan Sahur, hanya untuk larut dalam bayangmu.
Atau, saat Dzuhur, dimana terik membakar jiwa, haruskah aku berbuka hanya untuk melepas dahaga rinduku.

Kau Sembunyi dalam jarak.
Kau mengendap dalam benak.
Bahkan, Kau terlelap dalam pejamku. Dimanakah Engkau, Rindu.

2015

Penulis adalah: Muhamad Seftia Permana (Vjay)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Hikayat Secangkir Kopi

(Untuk Edi) Matahari sudah tinggi. Bangunlah,...

Wajah Waktu

  Kau kah itu yang mengetuk-ngetuk daun pintu waktuku...

Selamat Menghardik

Seraya menengadahkan tanganKomat-kamit permintaan tercurah dengan raut pasrah ...

Nusantara

Tanah retak-retak ini Tempatku diejek matahari ...