Nusantara

Date:

Tanah retak-retak ini

Tempatku diejek matahari

Tempatku ditertawakan bulan

Tempatku didustai angin

Tempatku dipermainkan ombak

 

Air darah yang mengalir di sini

membentuk ragaku

Darah ibuku

Keringat para leluhur

yang memuji kesetiaan cinta

 

Tanah air

Keringat ayahku

Aku tak peduli

berapa banyak jasad tertimbun

berapa banyak noda tak hilang

berbekas di air laut

Aku selalu di sini

 

Lihatlah Ibu!

Sebentar lagi negeri ini akan hilang dari peta

Tolong Bapak!

Bagaimana caranya? agar aku bisa tetap berdiri

di batas Khatulistiwa

sepenuh hati aku mencintai

sebab dia bernama Nusantara

 

Zera Zetira Panjaitan

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Jurusan Sastra dan Bahasa Indonesia

 

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Hikayat Secangkir Kopi

(Untuk Edi) Matahari sudah tinggi. Bangunlah,...

Wajah Waktu

  Kau kah itu yang mengetuk-ngetuk daun pintu waktuku...

Selamat Menghardik

Seraya menengadahkan tanganKomat-kamit permintaan tercurah dengan raut pasrah ...

Rindu

Merindumu Seperti Pagi dalam temaram, seperti Pagi dalam keheningan,...